Kamis, 15 Mei 2014

Manfaat Berry

Manfaat Buah Berry





Mengapa buah yang berakhiran kata berry lebih istimewa daripada buah lainnya, dalam segi harga maupun gengsi? Dalam NewsWeek Juni 2006, Don Sturn, pemilik Berry Farm, Portland, Amerika Serikat menyatakan kewalahan memenuhi permintaan semua jenis produk berry: strawberry, raspberry, blueberry, dan blackberry, ketika ahli biologi Gary Stoner dari Ohio State University memublikasikan hasil penelitiannya bahwa berry dapat mengurangi risiko tumor kolon 60-80 persen pada tikus percobaannya.
Percobaan Stoner terus dilakukan hingga saat ini. Yang menjadi objek bukan lagi tikus, tetapi manusia. Kekuatan berry untuk meng-atasi kanker bukan merupakan hal yang baru. Hampir 50 tahun lamanya berbagai riset ilmiah menunjukkan bahwa berry merupakan makanan yang bermanfaat bagi kesehatan. Saat ini penelitian terbaru ditujukan pada kemampuan berry dalam mencegah serangan jantung dan penurunan kinerja otak.

Pernahkan Anda berpikir bahwa berry sebagai pil antioksidan? Dengan berry Anda tidak perlu lagi pergi ke apotik untuk membeli pil antioksidan. Antioksidan adalah suatu molekul yang dalam jumlah relatif sedikit dapat mencegah proses oksidasi. Dalam dunia biologi, antioksidan adalah semua senyawa yang dapat meredam radikal bebas (suatu molekul yang mempunyai satu atau lebih elektron yang tidak berpasangan dalam orbital luarnya), termasuk enzim-enzim dan protein pengikat logam. Atau dengan kata lain, antioksidan adalah senyawa-senyawa yang mampu menghilangkan, membersihkan, menahan pembentukan, atau meniadakan efek oksigen reaktif.

“Dahulu saya menganjurkan mengonsumsi berry karena kandungan vitamin C, potassium (Na), serat, dan asam folat. Tetapi, hari ini saya me-nemukan kandungan antioksidan yang begitu banyak di dalam berry, ” ujar Prof. Ronald Wrolstad, ahli gizi dan makanan dari Oregon State University, AS. Beberapa tahun yang lalu, para peneliti dari Tufts mengukur level antioksidan dari 50 jenis buah dan sayuran, dan yang tertinggi adalah berbagai jenis buah berry.

Tinggi rendahnya antioksidan pada berry dapat dilihat pada pekat atau tidaknya pigmen anthosianin yang terdapat pada berry, merah, ungu dan biru. Berry yang pekat berarti mengandung pigmen yang kuat untuk melindungi tubuh dari radikal bebas. Pada bulan April 2006, David Bell dari Indiana University School of Medicine, melaporkan bahwa ekstrak blueberry melindungi arteri jantung dari serangan radikal bebas.

“Tidak ada kekuatan yang sekuat berry dalam melindungi otak,” ujar James Joseph, ahli penyakit saraf dalam bukunya yang berjudul “The Color Code,” buku ini membahas tentang manfaat memakan makanan berwarna alami. Pada suatu rangkaian uji coba, Joseph menempatkan tikus dalam wadah yang me-ngandung 100 persen oksigen untuk menyerupai kerusakan oksidatif otak yang disebabkan proses penuaan. Hasilnya, tikus yang diberi makan blueberry sama sekali tidak menunjukkan kerusakan otak. “Saya sebut blueberry sebagai brain berry,” ujar Joseph.

Strawberry dan raspberry dapat membantu menghambat kinerja karsinogen (pemicu timbulnya sel kanker). Lyndon Larcom, ahli mikrobiologi dari Clemson University melakukan serangkaian uji coba yang hasilnya mengindikasikan bahwa strawberry dan raspberry dapat menghambat karsinogen dalam dua level yaitu menghambat kerja karsinogen dan mengaktifkan proses metabolisme tubuh.

Berapa jumlah berry yang dibutuhkan tubuh? Tidak ada yang tahu pasti. Tetapi, National Cancer Institute mengampanyekan “Savor the Spectrum” yang mengajak rakyat Amerika untuk mengonsumsi buah-buahan dan sa-yuran dari beberapa kelompok warna: merah, kuning, hijau, biru, dan ungu. USDA Food Guide Pyramid merekomendasikan untuk mengonsumsi 5 sampai 6 jenis produk buah-buahan atau sayuran yang berbeda warna setiap harinya.***



KOMPAS.com - Jus blueberry dengan sedikit tambahan bakteri kemungkinan bakal menolong penderita obesitas dan diabetes suatu hari. Pasalnya, beradasar temuan para ahli dari Kanada, jus yang mengalami biotransformasi dengan bakteri dari kulit buah mampu menurunkan hiperglikemia (menaiknya kadar gula secara tidak normal) pada penderita diabetes setelah dicobakan pada tikus.

Bahkan jus ini mampu melindungi tikus dari munculnya diabetes akibat obesitas. Demikian penelitian yang dipublikasi Agustus ini di International Journal of Obesity.

“Hasil penelitian ini jelas menunjukkan bahwa jus blueberry yang mengalami biotransformasi berpotensi kuat sebagai anti-obesitas dan anti-diabetes,” jelas Pierre S Haddad, profesor farmakologi dari Fakultas Kedokteran Universitas Montreal dalam sebuah rilis.

Jus blueberry yang mengalami biotransformasi ini, menurut Pierre merupakan agen terapetik baru. Bakteri Serratia vaccinii, strain baru blueberry yang telah diisolasi muncul dan bekerja dengan cara meningkatkan efek antioksidan alami buah. Kadar glukosa darah tikus, yang potensial menyebabkan resistensi insulin akibat obesitas, hipertensi turun hingga 35 persen setelah tiga hari minum super jus ini.

“Tikus-tikus ini merupakan model yang istimewa karena memiliki keadaan yang mendekati keadaan manusia sebenarnya dengan obesitas dan cenderung ke arah diabetes tipe 2,” jelas Haddad.


Blueberry dan brokoli adalah dua jenis makanan yang kaya akan kandungan nutrisi dan berkhasiat sebagai antioksidan.  Tak heran bila beberapa ahli juga menyebut makanan ini  sebagai superfood. Berikut adalah beberapa fakta tentang dua jenis makanan menyehatkan ini:

Blueberry

FAKTA
Blueberry adalah salah satu asupan paling sehat di muka bumi. Buah ini mengalahkan 39 buah dan sayuran lain karena kadar kandungan antioksidan yang dimilikinya. Ini menjadikan blueberry sebagai salah satu penangkal kerusakan sel dalam tubuh– gejala yang memberikan kontribusi terhadap terjadinya serangan jantung dan timbulnya kanker. Sebuah penelitian menemukan, tikus yang mengonsumsi blueberry lebih fokus dan cerdas dibanding tikus yang tidak melahap buah ini.

SARAN KAMI
Konsumsi dua cangkir blueberry segar setiap minggu untuk mendapatkan manfaat terbaik dari asupan ini.Blueberry dan brokoli adalah dua jenis makanan yang kaya akan kandungan nutrisi dan berkhasiat sebagai antioksidan.  Tak heran bila beberapa ahli juga menyebut makanan ini  sebagai superfood. Berikut adalah beberapa fakta tentang dua jenis makanan menyehatkan ini:

Blueberry

FAKTA
Blueberry adalah salah satu asupan paling sehat di muka bumi. Buah ini mengalahkan 39 buah dan sayuran lain karena kadar kandungan antioksidan yang dimilikinya. Ini menjadikan blueberry sebagai salah satu penangkal kerusakan sel dalam tubuh– gejala yang memberikan kontribusi terhadap terjadinya serangan jantung dan timbulnya kanker. Sebuah penelitian menemukan, tikus yang mengonsumsi blueberry lebih fokus dan cerdas dibanding tikus yang tidak melahap buah ini.

SARAN KAMI
Konsumsi dua cangkir blueberry segar setiap minggu untuk mendapatkan manfaat terbaik dari asupan ini.
Blueberry, Cegah Kantuk Hingga Pikun

Mengonsumsi blueberry atau sejenis arbei saat sarapan diyakini akan mencegah rasa kantuk berlebih saat menjelang siang. Lebih dari itu, Blueberry diyakini pula bisa membantu mengobati pasien penderita demensia. Demikian hasil penelitian yang dilaporkan British Science Festival, baru-baru ini.

Para peneliti juga menemukan fakta dimana mengkonsumsi blueberry akan meningkatkan konsentrasi dalam jangka pendek dan mampu menjaga kesehatan mental psikologis dalam jangka panjang. Mereka juga menemukan fakta, 200 gram blueberry cukup untuk meningkatkan kekuatan berkonsentrasi sebesar 20% setiap harinya.

Disebutkan pula, mengkonsumsi buah bisa membantu meregenarasi sel-sel otak yang berhubungan dengan masalah ingatan. Selain itu, buah merupakan penghasil anti oksidan terbesar yang memiliki hubungan dengan usaha meminimalisasi penyakit jantung dan kanker serta pencegah penuaan.

Antioksidan, juga disebutkan dalam penelitan, merupakan zat yang berfungsi menangkal segala radikal bebas bahkan bahan-bahan kimia yang berpotensi menyebabkan kerusakan pada sel dan jaringan pada tubuh.

Ahli Nutrisi Molekular Universitas Reading, Inggris, Dr Jeremy Spencer seperti yang dikutip Telegraph, Jumat (11/9) waktu setempat, meyakini  adanya hubungan antara kualitas ingatan yang menurun dengan kadar antioksidan pada tubuh. Keberadaan antioksidan diyakininya meningkatkan jumlah sel darah menuju otak.

Zat kimia khusus yang terdapat dalam buah, yang dikenal dengan nama Flavanoid, kata dia, akan membuka pembuluh darah yang lantas melancarkan alur darah keseluruh tubuh dan di waktu yang sama mengurangi potensi tekanan darah.

Efek lainya, masih Spencer, secara sadar meningkatkan performa dalam waktu singkat dan kesehatan otak dalam jangka waktu panjang.”Saya pikir, penemuan begitu impresif dan memiliki sisi potensial dalam jangka panjang untuk meningkatkan kesadaran,” katanya.

Konsentrasi

Spencer bersama timnya telah melakukan pengetesan kekuatan konsentrasi dalam sebuah grup berjumlah 40 orang dewasa dengan rentang usia 18 dan 30 tahun. Setiap grup diberikan menu diet termasuk didalamnya blueberry dan diberikan sejumlah latihan guna melatih konsentrasi perharinya.

Tes mencakup IQ, tes komputer, tes kepekaan melihat kata-kata. Sebulan kemudian, mereka kembali dan diberikan diet dan tes yang sama namun tanpa mengkonsumsi blueberry.

Hasil yang diperoleh lantas ditemukan tidak adanya perubahan tingkat konsentrasi saat beberapa jam pertama, termasuk hingga malam. Sementara, saat konsumsi Blueberry dihentikan, tingkat konsentrasi lantas menurun 20%. “Setelah satu jam pertama, ada perbedaan antara tes perhatian tapi  setelah lima jam, sukarelawan yang tidak mengkonsumsi blueberry mengalami penurunan performa hingga 15-20%,” tukas spencer. Hasil lain yang diperoleh dari 40 sukarelawan juga menunjukan gejala yang sama.

Sebab itu, Spencer coba untuk meneliti lebih jauh dampak dari mengkonsumsi blueberry dan efek yang diterima hipocamus, bagian otak yang berhubungan dengan ingatan.

Dia juga percaya, Falvanoid yang kaya akan nutrisi untuk otak, juga terdapat pada coklat, bayam, dan beberapa buah yang bisa merestrukturisasi bagian-bagian otak dan ingatan yang menurun akibat dari alzheimer.”Saya pikir, penelitian ini akan memberikan manfaat nantinya,” pungkasnya. cr2/rin

BUAH BLUEBERRY – Sahabat Ginjal dan Mengontrol Hipertensi

Buah bercitarasa manis dan sedikit asam ini memiliki segudang manfaat, mulai dari anti kanker hingga mengontrol hipertensi. Sayangnya buah ini masih impor sehingga jarang dijumpai
Blueberry (Vaccinum corymbosum) memiliki kandungan potasium. Di dalam tubuh potasium mampu mengontrol tekanan darah sehingga baik untuk penderita hipertensi. Potasium juga membantu memulihkan fungsi ginjal, tempat dimana gejala hipertensi dimulai. Zat besi yang tinggi di dalam blueberri sangat baik dikonsumsi wanita, mengingat wanita memerlukan banyak zat pembentuk darah.

Buah dengan warna biru tua memang terbukti mengandung banyak manfaat. Jus blueberry bermanfaat untuk menyembuhkan radang tenggorokan, diare kronis, encok, batu ginjal, anti kanker, eksim, diare, radang tenggorokan, meningkatkan stamina, menghalau influenza dan memperlancar saluran pencernaan.

Penelitian Dr. Nathan Sharon, ahli biokimia dari Institut Ilmiah Weizmann dan Universitas Tel Aviv. Penelitianya menunjukan bahwa buah blueberry senyawa yang dapat melemahkan bakteri Escherichia coli, bakteri penyebab keracunan dan infeksi pada saluran kencing. Buah ini kaya akan vitamin A, C, kalsium, Fosfor dan beragam mineral penting lainnya.

   1. Menurut Dr. Ratna Indriawati dari Dosen fakultas Kedokteran UMY, berdasarkan uji klinis dan epidemiologi, potassium mempunyai peran sebagai berikut;
      Regulasi tekanan darah. Dengan kenaikan asupan potasium maka tekanan darah menjadi lebih rendah pada populasi normal dan hipertensi4.
   2. Menurunkan risiko stroke5,6,7.
   3. Mencegah berkembangnya kerusakan vaskular ginjal, glomerulus, dan tubulus8.
   4. Menurunkan ekskresi kalsium urin dan menurunkan pembentukan batu ginjal9,10.
   5. Menurunkan demineralisasi tulang (osteoporosis) 11,12,13,14.
   6. Menurunkan risiko aritmia ventrikular pada pasien dengan iskemia jantung, gagal jantung, dan hipertrofi ventrikel kanan15.

Peningkatan asupan potasium paling baik melalui buah-buahan dan sayuran segar.


Manfaat buah blueberry di antaranya mencegah kanker dan penyakit jantung. Bagaimana bisa buah semak yang berasal dari Amerika Utara ini memiliki begitu banyak khasiat?

Kuncinya terdapat dalam senyawa anthocyanin yang terkandung dalam phytonutrients, zat yang memberi warna gelap pada blueberry. Anthocyanin berperan sebagai anti-oksidan. Proses penuaan, polusi dan kegiatan kita sehari-hari menyebabkan terjadinya penumpukan oksidan dalam tubuh. Oksidan adalah radikal bebas yang akan menempel dengan sel dan merusak membran serta materi genetis sel.  Proses inilah yang memicu timbulnya kanker atau penyakit lain yang berhubungan dengan penuaan. Phytonutrient mencegah hal ini dengan cara ‘mengorbankan diri’ sehingga oksidan, yang juga dapat menyerang sel syaraf,  tidak menempel pada sel, tapi pada dirinya yang kemudian ikut terbuang bersama kotoran tubuh sehingga penyakit dapat dicegah.

Manfaat lain blueberry adalah meningkatkan kapasitas ingatan jangka pendek (short term memory) yang kita perlukan untuk memastikan hafalan tetap ada di otak sembari menunggu disimpan di gudang ingatan yang lebih permanen; kemampuan mempelajari ruang (spatial learning) yang anda butuhkan saat menghafal jalan; serta meningkatkan kemampuan motorik.

Tidak hanya itu, blueberry juga mengandung unsur kimia mangan yang merupakan zat anti peradangan. Bebas radang juga menyebabkan lancarnya aliran darah, yang akan menjaga asupan energi untuk fungsi mental (mengingat, memecahkan masalah dan lain-lain), menjaga mood tetap senang serta mencegah pengerasan dinding arteri (sehingga mencegah penyakit jantung). Berkaitan dengan penyakit jantung, blueberry juga menjaga zat nitrit oksida yang membuat dinding arteri tetap fleksible yang merupakan kondisi yang dapat mencegah terjadinya penyakit jantung

Temuan mengenai manfaat blueberry ini dipersembahkan oleh James Joseph dari Tufts University dan Dorothea J. Klimis dari Maine University, keduanya ilmuan nutrisi. Sebenarnya, penelitian ini memiliki obyek selain blueberry, yaitu buah-buahan dan sayuran lain. Tapi, kadar anti oksidan blueberry memang paling tinggi. Sehingga, jika Anda tidak dapat menemukan blueberry, anda bisa mendapatkan manfaat anti oksidan dari buah dan sayur lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar